Day 4: Kamis, 28 Januari 2016
Hari keempat! Diawali dengan sarapan di hostel yang mengenyangkan dan dobel enaknya (karena gratis), saya dan Izzati pergi naik bis ke destinasi pertama kami hari ini, yaitu Kinkaku-Ji atau Golden Temple. Saya dan Izzati makan dango di Kinkaku-Ji! Akhirnya kesampean juga bm saya makan dango! Salah satu hal yang bikin Kyoto mantap adalah kedai jajanan tradisional di kota ini, terlebih di sekitar kuil yang jadi objek wisata, ada banyak banget. Di jalan keluar dari Kinkaku-Ji, banyak stand penjual makanan yang bisa dijadiin oleh-oleh. Terus orang Jepang itu nggak pelit bagiin sampel makanan! Saya ditawarin sampel kacang berbalut wasabi (yang akhirnya nggak saya makan karena saya emang nggak doyan wasabi) dan dango rasa teh hijau. Enak syekali sis dan bro. Saya dan Izzati kemudian beli dango buat ngemil di jalan sekaligus buat oleh-oleh ayah serta ibu di rumah. Seisi rumah saya doyan oleh-oleh dango ini btw, termasuk Ayah yang lidahnya sangat enggak Jepang, so dango-nya emang beneran enak.
Destinasi kedua kami adalah, tak lain dan tak bukan, Kiyomizu-dera! Setelah dari Kinkaku-Ji, saya dan Izzati naik bis sampe Shijo Kawaramachi, terus naik bis lagi ke Gojozaka. Kami berdua nyasar lagi di sini. Waktu kami turun di Shijo Kawaramachi, kami bingung harus lanjut naik bis nomor berapa dan dari mana. Terus kami inisiatif nanya ke bapak-bapak petugas bis yang kebetulan ada di halte seberang jalan. Menurut beliau, kami harus jalan kaki ke halte E buat bisa naik bis yang dimaksud. Kami pun diinstruksikan buat nyebrang perempatan di depan, terus nanti belok kiri. Saya dan Izzati pun melangkah dengan mantap sesuai petunjuk yang dikasih petugas tersebut.
Tapi kok udah jalan lama nggak nyampe-nyampe..
Hari keempat! Diawali dengan sarapan di hostel yang mengenyangkan dan dobel enaknya (karena gratis), saya dan Izzati pergi naik bis ke destinasi pertama kami hari ini, yaitu Kinkaku-Ji atau Golden Temple. Saya dan Izzati makan dango di Kinkaku-Ji! Akhirnya kesampean juga bm saya makan dango! Salah satu hal yang bikin Kyoto mantap adalah kedai jajanan tradisional di kota ini, terlebih di sekitar kuil yang jadi objek wisata, ada banyak banget. Di jalan keluar dari Kinkaku-Ji, banyak stand penjual makanan yang bisa dijadiin oleh-oleh. Terus orang Jepang itu nggak pelit bagiin sampel makanan! Saya ditawarin sampel kacang berbalut wasabi (yang akhirnya nggak saya makan karena saya emang nggak doyan wasabi) dan dango rasa teh hijau. Enak syekali sis dan bro. Saya dan Izzati kemudian beli dango buat ngemil di jalan sekaligus buat oleh-oleh ayah serta ibu di rumah. Seisi rumah saya doyan oleh-oleh dango ini btw, termasuk Ayah yang lidahnya sangat enggak Jepang, so dango-nya emang beneran enak.
Destinasi kedua kami adalah, tak lain dan tak bukan, Kiyomizu-dera! Setelah dari Kinkaku-Ji, saya dan Izzati naik bis sampe Shijo Kawaramachi, terus naik bis lagi ke Gojozaka. Kami berdua nyasar lagi di sini. Waktu kami turun di Shijo Kawaramachi, kami bingung harus lanjut naik bis nomor berapa dan dari mana. Terus kami inisiatif nanya ke bapak-bapak petugas bis yang kebetulan ada di halte seberang jalan. Menurut beliau, kami harus jalan kaki ke halte E buat bisa naik bis yang dimaksud. Kami pun diinstruksikan buat nyebrang perempatan di depan, terus nanti belok kiri. Saya dan Izzati pun melangkah dengan mantap sesuai petunjuk yang dikasih petugas tersebut.
Tapi kok udah jalan lama nggak nyampe-nyampe..